Connect with us

Inovasi

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

Published

on

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

Tim dari Universitas Washington yang terdiri dari para insinyur dan desainer mengembangkan sebuah robot serangga yang dapat terbang dengan menggunakan sayap. Robot ini diberi nama “RobotFly”.

RobotFly tidak menggunakan sumber tenaga listrik dari baterai, namun menggunakan laser. Terpasang di atas robot, sel fotovoltaik disinari oleh laser yang kemudian mengubah sinar laser menjadi tenaga listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan cukup kecil sekitar 7 volt, namun berkat sirkuit khusus yang dimilikinya dapat mengubah tegangan kecil itu menjadi 240 volt untuk mengerakkan sayap. Selain untuk meningkatkan tegangan listrik, sirkuit juga dilengkapi mikrokontroler untuk meberitahukan robot kapan harus mengepakkan sayapnya.

Seperti dikutip dari washington.edu, untuk versi saat ini, RobotFly hanya dapat terbang dan mendarat. Di masa depan diharapkan laser dapat melacak gerakan robot saat ia terbang sehingga membuat robot dapat terbang secara terus-menerus. Bahkan bukan tidak mungkin versi masa depan robot akan mendapatkan energi dari sinyal frekuensi radio dengan menggunakan mikrokontroler yang lebih maju.

Baca juga: 

Di masa depan diharapkan kemampuan RobotFly dapat digunakan dalam bidang industri untuk medeteksi kebocoran pipa gas seperti layaknya lalat terbang yang dapat mendeteksi bau.

Berikut ini penampakan robot serangga RobotFly.

1. Tim pembuat RoboFly.

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

Tim RoboFly (baris belakang dari kiri ke kanan): Yogesh Chukewad, Sawyer Fuller, Shyam Gollakota; Baris depan: Vikram Iyer, Johannes James. (foto: washington.edu)

2. RoboFly memiliki berat sedikit lebih berat dari tusuk gigi.

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

(foto: washington.edu)

3. RoboFly berukuran sedikit lebih besar dari lalat sungguhan. 

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

(foto: washington.edu)

4. Untuk sumber daya RoboFly, para insinyur mengarahkan sinar laser tak terlihat pada sel fotovoltaik.

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

Untuk sumber daya RoboFly, para insinyur mengarahkan sinar laser tak terlihat (diperlihatkan di sini dalam laser merah) pada sel fotovoltaik, yang dilekatkan di atas robot dan mengubah sinar laser menjadi listrik. (foto: washington.edu)

5. Untuk membuat RoboFly berkerja secara nirkabel, para insinyur membuat sirkuit khusus yang memiliki otak mikrokontroler yang memungkinkan RoboFly mengendalikan sayapnya. 

RobotFly, Robot Serangga Untuk Mendeteksi Kebocoran Gas

Untuk membuat RoboFly berkerja secara nirkabel, para insinyur merancang sirkuit fleksibel (kuning) dengan konverter (koil tembaga dan kotak hitam di sebelah kiri) yang meningkatkan tujuh volt yang berasal dari sel fotovoltaik menjadi 240 volt yang diperlukan untuk terbang. Sirkuit ini juga memiliki otak mikrokontroler (kotak kotak hitam di kanan atas) yang memungkinkan RoboFly mengendalikan sayapnya. (foto: washington.edu)

6. Video percobaan terbang RobotFly.

Loading...