Connect with us

cryptocurrency

Mengulik Sejarah Panjang Cryptocurrency di Dunia & Indonesia

Published

on

Mengulik Sejarah Panjang Cryptocurrency

Dalam perjalanannya, saat ini dunia telah terbagi menjadi dua, dunia nyata dan dunia maya. Bahkan dalam dua dekade terakhir, kehidupan manusia lebih banyak berkutat di dunia maya.

Fenomena tersebut tentu menjadi bekal bagi para ilmuwan di bidang teknologi untuk memanfaatkan celah tersebut.

Jaringan internet yang semakin luas dengan kecepatan yang mumpuni dan didukung oleh perangkat elektronik yang memadai, membuat manusia berbondong-bondong memanfaatkannya.

Tidak ketinggalan, mata uang digital cryptocurrency juga turut melesat ke permukaan seiring dengan mendominasinya teknologi internet.

Berkembangnya cryptocurrency yang terus menunjukkan popularitasnya membuat orang bertanya-tanya, bagaimanakah sejarahnya hingga menjadi uang digital yang begitu diminati?

Sejarah mata uang digital

Mengulik Sejarah Panjang Cryptocurrency

(foto: pexels)

Sebagian orang mungkin mengira bahwa cryptocurrency merupakan konsep baru di dunia digital yang baru ditemukan dalam satu dekade terakhir. Namun pada kenyataannya, cryptocurrency sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 1983.

The Software Guild menyebutkan, mata uang digital ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang kriptografer yang bernama David Chaum. David mengembangkan sistem kriptografi dalam mata uang digital pertamanya yang bernama eCash.

Pada tahun 1995, David mengembangkan DigiCash sebagai sistem lain yang menggunakan kriptografi untuk membuat sebuah transaksi ekonomi bersifat rahasia.

DigiCash ini nantinya akan menjadi dasar transaksi cryptocurrency karena sifatnya yang rahasia, anonim dan dilakukan dalam jaringan publik.

Hingga pada tahun 1998, Wei Dai mengusung ide dan istilah cryptocurrency untuk pertama kalinya. Wei Dai memiliki tujuan untuk mengembangkan metode pembayaran yang menggunakan sistem kriptografi dengan ciri utamanya desentralisasi.

Cryptocurrency pertama

Mengulik Sejarah Panjang Cryptocurrency

(foto: pexels)

Krisis ekonomi yang melanda dunia di tahun 2008 dan bahkan negara adidaya Amerika pun turut merasakan krisisnya, menyebabkan bencana ekonomi yang begitu besar. Nilai emas dan koin tercatat turun drastis pada masa itu.

Satoshi Nakamoto, seseorang yang hingga kini identitasnya masih dirahasiakan, menciptakan cryptocurrency pertama di akhir tahun 2008 yang diberi nama Bitcoin.

Nakamoto menerbitkan sebuah white paper yang berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”.

Dalam white paper itu ia menyebutkan ide, visi serta misi jaringan blockchain pada Bitcoin serta potensi cryptocurrency di tengah krisis global dan melakukan transaksi pertamanya dengan Bitcoin.

Jika menelisik lebih dalam, Nakamoto bukanlah orang pertama yang memiliki ide tersebut. Ia sedang memperkenalkan Bitcoin dan berusaha memperkenalkan ke khalayak bahwa ada jenis uang lain yang tidak konvensional, dan tentu dapat digunakan untuk transaksi.

Tidak hanya itu, Satoshi Nakamoto juga menemukan database blockchain yang digunakan oleh sebagian besar transaksi cryptocurrency hingga saat ini.

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak Bitcoin dan blockchain pertama ditransaksikan, para pembuat kode dan pengembang berbondong-bondong untuk meneliti blockchain.

Mereka tidak hanya berupaya untuk meningkatkan transaksi blockchain, namun juga untuk mengembangkan platform cryptocurrency baru lainnya.

Meski sempat mengalami penurunan pada pertengahan 2010, Bitcoin mampu melejit kembali nilainya hingga mencapai $10.000 pada November 2017. Forum di jejaring sosial yang gencar mendukung Bitcoin, semakin memperkuat Bitcoin dalam dunia cryptocurrency.

Sejarah kripto di Indonesia

Mengulik Sejarah Panjang Cryptocurrency

(foto: pexels)

Dalam perjalanan sejarahnya, mata uang kripto hadir di Indonesia diawali dengan kehadiran Bitcoin pada awal 2013.

Mengutip Zipmex, cryptocurrency masuk ke Indonesia melalui tiga exchanger yang memberikan platform bagi penggunanya untuk melakukan transaksi jual beli Bitcoin.

Exchanger bekerja sebagai pihak ketiga yang menyediakan sistem OTC (Over the Counter). Dalam transaksinya, pengguna akan dikenakan PPN sebesar 10 persen dan split harga.

Transaksi di luar exchanger dilakukan melalui perantara wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Dalam kunjungannya itu, sejumlah wisatawan membawa Bitcoin yang ditukar menjadi rupiah di money changer tertentu. Bahkan terdapat beberapa vila yang melayani pembayaran dengan Bitcoin.

Selain itu, proses penetrasi Bitcoin ke Indonesia juga dilakukan melalui beberapa komunitas. Bitcoin mulanya diberikan sebagai voucher dan reward dalam sebuah task yang dikerjakan di website tertentu.

Hingga pada tahun 2017, Bitcoin mulai booming di Indonesia dan banyak orang yang berbondong memilikinya.

Nilainya yang terus meningkat menarik perhatian investor untuk menjadikan Bitcoin sebagai salah satu aset investasi.

Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *