Connect with us

lingkungan

Peningkatan Jumlah Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Laut, Hewan dan Manusia Pada 2050

Published

on

Peningkatan Jumlah Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Laut, Hewan dan Manusia Pada 2050
Kita tahu bahwa pemanasan laut akan menghasilkan lebih banyak CO2 yang berdampak buruk bagi atmosfer. Tapi kita juga akan menghadapi ancaman lain dari manusia yakni plastik. Kehidupan modern didominasi oleh material plastik, mulai dari kemasan makanan yang kita makan hingga teknologi yang kita gunakan setiap hari menggunakan material plastik. Sampah sejenis plastik sangat sulit untuk dilakukan proses daur ulang, akibatnya lingkungan menjadi terancam dengan jumlah plastik yang semakin meningkat setiap tahun. Sebuah laporan baru yang dilansir dari iflscience, mengungkapkan bahwa pada tahun 2050, jumlah sampah plastik di laut akan lebih banyak daripada jumlah ikan.
Pada Tahun 2050, Plastik di Laut Akan Lebih Banyak Daripada Ikan
Peningkatan Jumlah Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Laut, Hewan dan Manusia Pada 2050
image via policy.oceanleadership
Menurut laporan dari Ellen MacArthur Foundation, mengatakan bahwa 95% dari kemasan plastik merugikan ekonomi setiap tahun karena penggunaannya yang sekali pakai, kerugian diperkiran berkisar antara $80 juta-12 juta.
Baca juga:
Hanya 5% Sampah Plastik Yang Didaur Ulang, 40% Berada di TPA dan Sisanya Berada di Laut.
Peningkatan Jumlah Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Laut, Hewan dan Manusia Pada 2050
image via omgfacts
Sejak tahun 1964, produksi plastik terus meningkat dan saat ini diperkirakan ada sekitar 311 juta ton sampah plastik dalam setahun. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi dua kali lipat dalam 20 tahun ke depan dan meningkat empat kali lipat pada tahun 2050. Negara-negara berkembang menggunkan plastik lebih banyak. Sampah plastik yang berada di laut memiliki dampak berbahaya bagi hewan-hewan yang hidup di laut. Mikroplastik yang berada di laut dimakan oleh ikan yang kemudian kita konsumsi. Secara tidak langsung ini berarti kita juga telah memakan Mikroplastik. Tentu ini sangat berbahaya tidak hanya bagi ikan, tapi juga manusia.
Untuk Memproduksi Plastik, Dibutuhkan Bahan Bakar Minyak Sekitar 6% dari Konsumsi Global
Peningkatan Jumlah Plastik Akan Berdampak Buruk Bagi Laut, Hewan dan Manusia Pada 2050
image via MacArthur Foundation
Bukan hanya jumlah plastik yang jumlahnya semakin banyak di lautan, tetapi juga tentang bahan bakar fosil yang dibutuhkan untuk membuat plastik. Saat ini, produksi plastik menggunakan sekitar 6% dari konsumsi global minyak. Pada 2050 bisa naik hingga 20%.

Fakta-fakta diatas mengharuskan kita untuk memikirkan kembali cara memproduksi plastik, dan bagaimana kita harusnya bertindak pada limbah plastik yang akan semakin meningkat di masa depan.

Solusi memang tidak mudah. Fakta bahwa harga minyak saat ini begitu rendah bukan berarti bahwa daur ulang plastik menjadi jauh lebih mahal daripada memproduksi yang baru dan dengan ekonomi di negara berkembang semakin meningkat sehingga merupakan pasar yang bagus untuk plastik. Sudah saatnya  memikirkan kembali bagaimana kita menggunakan plastik, mengurangi penggunaannya dalam kemasan misalnya, dan menggunakan kembali (mendaur ulang) sebanyak yang kita bisa. Pihak Produsen bisa membantu dengan memproduksi barang-barang plastik yang dapat digunakan kembali, dan berusaha untuk  beralih ke plastik yang bisa dibuat kompos. Solusi apapun akan membawa perubahan besar selama kita bersungguh-sungguh.

Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *