Connect with us

news

Hong Kong Tangkap 4 Orang Diduga Lakukan Skema Pencucian Uang Kripto

Published

on

Hong Kong Menangkap Empat Pria Dugaan Skema Kripto

Pihak Hong Kong yang berwenang berhasil menangkap empat orang pria atas dugaan adanya sindikat pencucian uang yang terbilang banyak, yakni sebesar HK$1,2 miliar ($155 juta) dengan mata uang virtual.

Pria-pria tersebut berusia 24 hingga 36 tahun. Mereka ditangkap minggu lalu pada 8 Juli dalam operasi “Coin Breaker”. 

Dilansir dari coindesk, Bea Cukai Hong Kong mengatakan bahwa sindikat pencucian uang yang dituduhkan menagih klien komisi sebesar 3% hingga 5%.

Sindikat skema ini menggunakan berbagai rekening bank lokal dan melakukan transaksi melalui platform perdagangan pertukaran mata uang virtual dalam kejahatannya.

Para terduga membuat “Privacy Coins” yang dikeluarkan oleh Tether Ltd. Namun, Struat Hoegner sebagai penasihat umum Tether Ltd. mengatakan bahwa perusahaannya tidak mengeluarkan apa yang disebut dengan “Privacy Coins”.

Sementara itu, menurut para pejabat, dana mencurigakan sudah diproses melalui pengiriman uang bank dan mata uang virtual terhitung sejak Februari 2020 hingga Mei 2021.

Kepala Biro Investigasi Kejahatan Sindikat, Mark Woo juga mengkonfirmasi bahwa mata uang virtual yang terlibat dalam dugaan skema itu adalah stablecoin tether sekitar HK$880 juta.

Jumlah itu melibatkan perdagangan kripto di sekitar 40 e-wallet dan lima tempat berhasil digeledah dalam operasi tersebut.

Keempat pria yang ditangkap telah dibebaskan dengan jaminan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian ini adalah pertama kalinya bagi Bea Cukai Hong Kong yang mendeteksi adanya kasus pencucian uang dengan cryptocurrency.

Hukuman penjara bagi orang-orang yang terlibat dalam kasus pencucian uang di Hong Kong maksimal kurungan selama 14 tahun, ditambah denda hingga HK$5 juta ($643.000).

Wilayah bekas jajahan Inggris itu telah memperketat pengawasannya pada perdagangan mata uang kripto dan mengharuskan semua platform untuk mendaftar ke pengawas lokal dan tunduk pada aturan anti pencucian uang dan pendanaan anti terorisme.

Mereka hanya dapat melayani investor profesional bukan pedagang eceran, menurut pengumuman pemerintah pada akhir Mei 2021.

Hong Kong bukan satu-satunya tempat yang mengalami peningkatan jumlah kejahatan terkait kripto.

Awal pekan ini, polisi di London mengumumkan bahwa mereka telah menyita uang kripto senilai £294 juta ($408 juta) dalam waktu kurang dari satu bulan, sebagai bagian dari penyelidikan pencucian uang.

Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *